Memulaiusaha bisnis sendiri dari nol memang bermanfaat sekaligus menantang. Anda harus tepat dalam menentukan cara memulai usaha Selain harus memperoleh dana, waktu, dukungan pribadi, dan dukungan profesional yang memadai, Anda harus memilih struktur bisnis dan memikirkan hal-hal seperti pajak dan pembukuan.. Memulai bisnis memang mengasyikkan tetapi dapat menimbulkan tantangan yang tidak
Merdeka.com - Pemerintah mengharapkan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) menjadi salah satu prioritas dalam menggantikan energi fosil. Ini sekaligus untuk mencapai target net zero emission (NZE) atau nol emisi karbon di Indonesia. Hal itu dikarenakan panas bumi merupakan salah satu sumber energi terbarukan yang dapat menjadi beban dasar (base load) dalam sistem
DannifDanusaputro, Chief Executive Office Pertamina NRE, mengungkapkan pembentukan subholding tersebut adalah wujud komitmen Pertamina untuk mewujudkan transisi energi dan menjadi ujung tombak pengembangan energi hijau di Indonesia, sekaligus upaya meraih posisi sebagai salah satu pemain utama energi hijau di tingkat global. "Mandat untuk
IDXChannel- PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mengklaim saat ini telah melakukan pengeboran 350 sumur di Blok Rokan, Riau, meski belum genap satu tahun pasca alih kelola wilayah kerja tersebut.. Direktur Utama Pertamina Hulu Rokan Jaffee Suardin mengatakan bahwa pihaknya telah berhasil mempertahankan tingkat produksi yang kini mencapai rata-rata 161
Dengansigap petugas itu menarik alat pengisi bensin dari mesin. Sambil menunjuk meteran di mesin. "Mulai dari nol ya," ucapnya. Sambil menunggu, kami melihat nominal di mesin pengisian tidak ada kejanggalan. Berjalan normal. Tidak terlalu cepat, maupun lambat. Akhirnya tangki motor kami terisi penuh. Sekitar 2 liter lebih dengan total harga Rp
Dekarbonisasiatau emisi nol persen menjadi tekad banyak negara sebagai upaya memerangi pemanasan global yang semakin mengancam keberadaan bumi dan umat manusia. Sejumlah negara, seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan menargetkan emisi nol persen pada 2050. Sedangkan, Indonesia memiliki target yang sama pada 2060.
Penghargaanyang diterima oleh FT Tuban dan FT Madiun ini sebagai bentuk wujud nyata dari penerapan aspek HSSE yang dijunjung tinggi oleh Pertamina. Untuk FT Tuban, terhitung mulai dari 1 November 2011 hingga 31 Oktober 2020, FT Tuban mencatatkan 500.191 jam selamat tanpa kecelakaan atau nihil.
Simakharga Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex di 34 provinsi untuk hari ini, Jumat (5/8/2022). Tiga jenis BBM non-subsidi mengalami kenaikan harga mulai Rabu (3/8/2022)
BBMyang diangkut meliputi BBM khusus dan BBM subsidi milik Pertamina. "Kami mengelola terminal BBM yang ada di Belawan, terminalnya kita buka 24 jam," ujarnya. EPN juga melayani penyaluran BBM avtur mulai dari pengangkutan avtur konsinyasi dari supply point Pertamina menuju depot/storage milik pelanggan.
Jakarta OG Indonesia --"Mulai dari nol ya," kata Rian, Sejak Satgas RAFI ini dimulai, Pertamina terus menjaga stok seluruh produknya, untuk produk BBM rata-rata seluruhnya berada di atas 18 hari, LPG di atas 13 hari, dan Avtur 37 hari. Selain itu, seluruh fasilitas dan sarana operasionalnya yang meliputi 114 Terminal BBM, 23 Terminal
aljKLv. Foto Pandangan umum dari Energy Observer, kapal bertenaga hidrogen yang berlayar dari pelabuhan Amsterdam setelah menguji perangkat baru yang memungkinkannya menghasilkan bahan bakar dari angin, di Amsterdam, Belanda, 20 April 2019. REUTERS / Eva Plevier Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina Persero menargetkan produksi pertama bahan bakar green hydrogen atau hidrogen hijau wilayah kerja panas bumi WKP Ulubelu dapat dimulai pada 2023. Adapun produksinya ditargetkan dapat mencapai 100 kilogram per President Business Planning & Portfolio PT Pertamina Power Indonesia, Fuadi Arif Nasution membeberkan proyek percontohan hidrogen hijau yang sedang dikembangkan di daerah Ulubelu dengan target produksi 100 kilogram per hari masih berlangsung."Estimasinya sekitar 100 kg/hari, targetnya 2023," ujar Fuadi dalam diskusi Mereguk Peluang Bisnis Transisi Energi Bersih, Rabu 3/8/2022. Menurut dia, saat ini Pertamina tengah mengurus proses izin lingkungan di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dimana perusahaan fokus dalam proses revisi analisis mengenai dampak lingkungan amdal yang menjadi salah satu syarat."Teknologi yang digunakan ada. Kita sudah memiliki off taker yakni RU Plaju. Tapi saat ini kita fokus pada revisi amdal untuk perizinan makanya ini belum on stream ini, doakan segera bisa launching," kata begitu, Fuad belum dapat membeberkan besaran investasi yang harus dikeluarkan Pertamina untuk proyek percontohan tersebut. Namun yang pasti investasi untuk green hydrogen cukup besar."Ini adalah lebih ke arah pilot project untuk memahami prosesnya. Detail rencana investasi belum bisa kami sebutkan karena menjadi dapur kami," diketahui, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM ke depan akan mengandalkan pengembangan hidrogen hijau atau green hidrogen. Terutama untuk mengejar target dekarbonisasi sistem energi dalam Rancangan Undang-undang RUU Energi Baru dan Energi terbarukan EB-ET, hidrogen juga sudah ditetapkan masuk ke dalam energi hidrogen hijau dinilai sama pentingnya dengan penyimpanan baterai energy storage di masa mendatang. Tak hanya itu, pemerintah juga memberikan insentif keuangan bagi sektor publik maupun privat yang ingin mengoptimalkan hidrogen hijau."Hidrogen diharapkan sebagai salah satu kontributor transisi energi dan memiliki peran penting dalam dekarbonisasi sistem energi global. Hidrogen diharapkan sebagai salah satu kontributor transisi energi dan memiliki peran penting dalam dekarbonisasi sistem energi global," jelas Menteri ESDM, Arifin Tasrif, Rabu 23/2/2022.Arifin mengakui terdapat sejumlah tantangan dalam pengembangan green hydrogen, diantaranya bagaimana membuat hidrogen layak secara ekonomi, menarik secara finansial, dan bermanfaat untuk masyarakat. "Kami akan terus mengikuti tren teknologi hidrogen dan membuka peluang untuk berkolaborasi dalam implementasi hidrogen," segi pasokan, hidrogen sendiri masuk sebagai salah satu strategi utama Pemerintah dalam menjalankan peta jalan road map menuju netral karbon di tahun 2060."Strategi utama yang akan dilakukan menuju netral karbon di sisi suplai antara lain melalui pengembangan energi terbarukan secara masif dengan fokus pada pembangkit listrik tenaga surya, hidro dan panas bumi serta hidrogen," ungkap Arifin. [GambasVideo CNBC] Artikel Selanjutnya Percepat Distribusi, Pertamina Bangun Supply Point Aspal pgr/pgr
Kami sudah mulai memetakan siapa konsumen kami yang sebenarnya. Siapa pengguna solar, Pertamax. Kami juga masuk ke life cycle management untuk melihat dalam sebulan apa yang dia beli, seminggu apa yang dia beliJakarta ANTARA - PT Pertamina Persero menyiapkan sejumlah infrastruktur untuk mendorong digitalisasi operasional dan layanan kepada pelanggan. Direktur Pemasaran Retail Pertamina Masud Hamid dalam bincang daring "Sinergi BUMN Akselerasi Pembayaran Digital dalam Ekonomi New Normal", Rabu, mengatakan pihaknya menyadari digitalisasi akan menjadi tren di masa mendatang sehingga perseroan perlu melakukan upaya persiapan. "Maka meski tidak mulai dari nol, tapi hampir nol, kita set up siapkan betul infrastruktur baik infrastruktur untuk kepentingan operasi dan maintenance pemeliharaan maupun untuk kepentingan services layanan," katanya. Masud menjelaskan pihaknya juga telah memetakan konsumen untuk membuka peluang baru di mana saluran digital Pertamina bisa membuat keterikatan pada pelanggan. "Kami sudah mulai memetakan siapa konsumen kami yang sebenarnya. Siapa pengguna solar, Pertamax. Kami juga masuk ke life cycle management untuk melihat dalam sebulan apa yang dia beli, seminggu apa yang dia beli," katanya. Masud menjelaskan Pertamina sendiri tengah mempersiapkan kerja sama cross-selling dengan internal Pertamina Group, BUMN Group dan Global Company Group. Semua itu dilakukan untuk menciptakan bisnis berbasis konsumen yang berkelanjutan. Lebih lanjut, ia mengatakan Pertamina baru saja menginstal alat electronic data capture EDC berbasis Android di 24 ribu titik, di mana di setiap SPBU akan terdapat empat titik Android EDC. Pertamina juga siap menginstal alat serupa di 160 ribu outlet LPG yang semuanya akan terintegrasi. Masud menambahkan sejak Lebaran tahun ini, pihaknya juga telah memberikan layanan home delivery dengan pembayaran nontunai untuk produk LPG dan BBM nonsubsidi. "Responnya sangat bagus meski belum sebesar yang fisik tapi trennya sangat bagus. Jadi kita mengirimkan LPG nonsubsidi, juga jual Pertamax, BBM ramah lingkungan," pungkas Masud. Baca juga Pertamina gandeng 3 BUMN untuk pembangunan dan perawatan kapal Baca juga PGN bangun klasterisasi infrastruktur LNG untuk pembangkit listrik Baca juga Konsumsi produk gasoline-gasoil naik 40 persen memasuki normal baruPewarta Ade irma JunidaEditor Ahmad Buchori COPYRIGHT © ANTARA 2020
Jakarta Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika BMKG, Dwikorita Karnawati, mengatakan Indonesia saat ini tidak lagi masuk dalam daftar 10 besar negara penyumbang emisi gas rumah kaca. Kepastian tersebut menurut Dwikorita didapatkan setelah adanya hasil pemantauan dari alat global greenhouse watch yang memonitor gas rumah kaca. “Ternyata emisi kita di bawah rata rata global. Sebelumnya kita masuk sepuluh besar penghasil rumah kaca di dunia dan ini tidak bagus. Dengan adanya global ini ternyata rata-rata emisi gas rumah kaca di bawah global, sehingga keluar dari sepuluh besar penghasil gas rumah kaca,” kata Dwikorita Karnawati dalam Diskusi Temu Bisnis dan Forum Investasi yang bertajuk “Mitigasi Bencana dan Adaptasi Perubahan Iklim” di gedung University Club UGM, Jumat, 9 Juni 2023. Dwikorita menyebutkan, tahun lalu Indonesia masih masuk dalam daftar sepuluh besar negara penyumbang gas emisi rumah kaca di dunia. Dengan adanya pemasangan alat pemantau emisi gas rumah kaca ini menurut Dwikorita semakin bisa mengontrol emisi gas rumah kaca di Tanah Air. Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini? Ia menyebutkan, ada global greenhouse watch yang dipasang di seluruh dunia. Alat ini sebagai pengawas atmosfer global. "Satu di antaranya ada di BMKG. Tugasnya memonitor gas rumah kaca penyebab utama terjadinya pemanasan global. Kita diharapkan nantinya bisa memahami secara mendalam dimana sumber gas rumah kaca di tingkat lokal. Saya kira perlu keterlibatan perguruan tinggi untuk memantau dan menganalisis,” ujarnya. Dalam pemaparannya, Dwikorita menjelaskan emisi gas rumah kaca terdiri atas senyawa co2, ch4 dan N20 di mana memiliki kecenderungan meningkat dalam beberapa dekade terakhir. Kekeringan akibat pemanasan global dengan kenaikan suhu bumi 1-2 derajat celcius telah mengakibatkan bencana kekeringan dan banjir di belahan dunia. Tidak hanya kekeringan, kondisi ketersediaan sumber daya air makin rendah baik di negara maju maupun negara berkembang. Lalu adanya ancaman ketahanan pangan global, krisis pangan semakin menguat dan merata. "Diprediksi oleh FAO pada tahun 2050 sekitar 500 juta petani yang menghasilkan 80 persen produk pangan global akan kena dampak, kelaparan di mana-mana, nanti tidak ada negara yang bisa saling menolong, karena kekurangan pangan masing-masing,” katanya. Dampak perubahan iklim ini menurutnya kian nyata sehingga bisa mengganggu kestabilan ekonomi dan politik dunia, bukan hanya dampak pandemi dan perang. Menurutnya perlu dilakukan mitigasi untuk memantau buangan emisi gas rumah kaca dan mitigasi perubahan iklim agar dampak pemanasan global bisa dikurangi. Sementara Senior Vice President of Sustainability PT Astra Agro Lestari, Bandung Sahari mengatakan luasan tanah gambut yang dimiliki oleh Indonesia dan Malaysia merupakan luasan 8 persen yang ada di dunia. Lahan gambut yang sekarang ini dikonversi menjadi perkebunan sawit memunculkan isu deforestasi yang menyebabkan Uni Eropa memperketat ekspor minyak sawit ke sana melalui aturan deforestasi asal bahan baku minyak sawit. Menurutnya isu soal deforestasi ini perlu diluruskan sebab perusahaan sawit sebenarnya juga melakukan usaha restorasi lahan, konservasi tanaman langka serta menjaga biodiversitas flora dan fauna di sekitar area perkebunan. “Kita juga melakukan restorasi sungai untuk mitigasi perubahan iklim, restorasi mangrove, melakukan konservasi tanaman hutan langka, karena masih ada biodiversitas yang dipertahankan,” ujarnya. Sementara itu, SVP Research and Technology Innovation PT Pertamina Persero, Oki Muraza mengatakan Pertamina memiliki beberapa inisiatif untuk mencapai target emisi nol bersih dalam rangka pengurangan emisi gas rumah kaca. Keberadaan sumber keanekaragaman hayati dan sebagai produsen minyak nabati dunia diharapkan bisa berkontribusi sebagai usaha sumber penyerap karbon dan penyedia bahan baku untuk kilang hijau. “Kita mulai berupaya mengurangi emisi metana dan mendorong pemulihan dari penggunaan sumber energi metana. Pemanfaatan etanol dan limbah biomassa dari perkebunan terus didorong dan Pertamina juga telah memulai inisiatif pemanfaatan green hidrogen di Indonesia yang akan menggunakan listrik dari lapangan geothermal pertamina,” katanya. Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news